Menu
Catch The Dream

Intermittent Fasting atau Puasa Intermittent, Pengertian, Manfaat dan Cara Praktek, Simak Ya

  • Bagikan
gelas berisi air putih untuk Intermittent Fasting
gelas berisi air putih yang bisa diminum intermittent fasting atau puasa intermiten Image by <a href="https://www.freepik.com/free-photo/woman-holding-glass-filled-with-water_10840516.htm#query=drinking%20water&position=5&from_view=search&track=ais">Freepik</a>

GROOVE.CO.ID — Gaya hidup sehat kini sedang trend, salah satu yang sedang ramai dipraktikkan adalah puasa intermiten atau intermittent fasting, apa dan bagaimana cara kerjanya, kita bahas dalam artikel ini. 

Menurut hopkinsmedicine.org, puasa intermiten atau intermittent fasting adalah pola makan yang menggabungkan antara puasa dan makan dengan jadwal teratur. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ini adalah cara yang tepat menurunkan berat badan atau bahkan menyembuhkan berbagai penyakit? 

Tapi bagaimana Anda melakukannya? Dan apakah itu aman?

Apa itu puasa intermiten atau intermittent fasting?

Intermittent fasting fokus pada kapan kita makan, bukan apa yang kita makan. Metode ini membuat kamu hanya makan pada waktu tertentu. 

Penelitian menunjukkan berpuasa selama beberapa jam setiap hari atau makan hanya satu kali dalam beberapa hari dalam seminggu memiliki manfaat kesehatan.

Ahli saraf Johns Hopkins, Mark Mattson, yang mempelajari jenis puasa ini selama 25 tahun, mengatakan pada dasarnya tubuh kita bisa bertahan tanpa makanan berjam-jam bahkan hingga  beberapa hari. 

Pada zaman prasejarah, sebelum belajar bertani, manusia adalah pemburu yang bisa bertahan tanpa makanan untuk waktu yang lama. Manusia waktu itu membutuhkan banyak waktu dan energi untuk berburu binatang serta mengumpulkan kacang-kacangan dan buah-buahan. 

Para ahli mencatat 50 tahun yang lalu, tidak ada persoalan berat badan di Amerika, menjaga berat badan ideal lebih mudah. Tidak ada komputer, dan acara TV dimatikan pada jam 11 malam; orang berhenti makan karena mereka pergi tidur. Porsinya jauh lebih kecil. Lebih banyak orang bekerja dan bermain di luar dan, secara umum, lebih banyak berolahraga.

Internet, TV, dan hiburan lainnya yang tersedia 24/7, membuat banyak orang dewasa dan anak-anak tetap terjaga lebih lama untuk menonton TV, scrolling media sosial, nge-game, dan chatingan. Itu bisa berarti duduk dan ngemil sepanjang hari dan hampir sepanjang malam.

Baca juga :  9 Langkah Skincare Merawat Kulit Berminyak Sebelum Tidur

Kelebihan kalori yang menumpuk dan aktivitas yang lebih sedikit dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit lainnya. Studi ilmiah menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu membalikkan tren ini.

Bagaimana cara kerja puasa intermiten?

Pada dasarnya intermittent fasting dilakukan dengan pemilihan waktu puasa dan makan secara teratur. Kamu bisa mencoba membuka jendela makan hanya 8 jam tiap hari dan 16 jam puasa. 

Bisa juga hanya makan 1 kali sehari dan dilakukan dua kali seminggu. Intinya ada banyak jadwal puasa intermiten. 

Setelah tanpa makanan selama beberapa jam, tubuh akan menghabiskan simpanan gula dan mulai membakar lemak. Ini yang disebut sebagai peralihan metabolik.

Baca juga berita kami di:

icon google news icon telegram

Download Aplikasi :

icon playstore
  • Bagikan