Menu
Catch The Dream

Fakta Disease X, Ilmuwan Sebut Lebih Ganas Dibanding Covid-19

  • Bagikan
Ilustrasi Disease X
Ilustrasi Disease X (freepik)

GROOVE.CO.ID | Jakarta – Otoritas kesehatan di seluruh dunia masih bergulat dengan pembelajaran yang didapat dari awal pandemi Covid-19 dan berusaha menentukan cara terbaik untuk mencegah pandemi baru. Kini sejumlah peneliti sudah mulai menyebut “calon” pandemi dengan istilah Disease X.

Pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2022 mendefinisikan nama tersebut sebagai berikut,  Disease X adalah istilah untuk menunjukkan patogen yang tidak diketahui yang dapat menyebabkan epidemi internasional yang serius.

Pakar penyakit menular di Jacobs School of Medicine and Biomedical Sciences,  University of Buffalo, Amerika Serikat,  Thomas Russo MD mengatakan mengingat apa yang dialami dunia ketika Covid muncul, penting bagi para ahli dan ilmuwan penyakit menular untuk terus memantau ancaman baru.

“Konsep (Disease X) ini adalah salah satu pembelajaran yang kami peroleh dari pandemi ini,” kata Dr Russo pada The Independent seperti yang dikutip GROOVE, Minggu (1/10/2023). 

Ia menambahkan, “Ketika umat manusia menghilangkan hambatan-hambatan ini (antara manusia dan spesies lain) melalui pasar hewan hidup dan penggundulan hutan, kita memerlukan pengawasan dan penelitian yang berkelanjutan serta peningkatan biosekuriti di seluruh dunia.”

Fakta-fakta Disease X

  • Lebih Mematikan Dibanding COVID-19

Kate Bingham, yang mengetuai Satuan Tugas Vaksin Inggris antara bulan Mei dan Desember 2020, menyampaikan potensi pandemi ini dapat mengakibatkan jumlah kematian yang 20 kali lebih tinggi daripada virus Corona. 

Dalam perkiraannya, penyakit ini diperkirakan akan menyebabkan jumlah kematian yang jauh lebih besar dibandingkan COVID-19, mencapai setidaknya 50 juta kematian di seluruh dunia.

Menurutnya, saat ini kita menghadapi potensi kematian yang sebanding dengan dampak yang disebabkan oleh salah satu dari banyak virus yang telah ada. Terdapat lebih banyak virus yang saat ini tengah aktif dalam proses replikasi dan mutasi daripada jumlah gabungan bentuk kehidupan lain di planet ini.

Baca juga :  Sosok Megawati Hangestri, Bintang Red Sparks Korea dari Jember

Dalam konteks tertentu, meskipun COVID-19 telah menyebabkan lebih dari 20 juta kematian di seluruh dunia, kita dapat menganggapnya sebagai suatu keberuntungan. Dikutip dari Express, Bingham menekankan pentingnya menyadari tingginya potensi bahaya yang dapat timbul dari pandemi baru yang mungkin muncul di masa depan. 

Hal ini menjadi pengingat bagi kita untuk terus menjaga kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman kesehatan global yang dapat muncul kapan saja.

Baca juga berita kami di:

icon google news icon telegram

Download Aplikasi :

icon playstore
  • Bagikan