Menu
Catch The Dream

Mengapa Petani Temanggung Tetap Tanam Tembakau meski Berkali-kali Rugi? 

  • Bagikan
Petani tembakau
petani tembakau (anadolu agency)
pengendalian tembakau
pengendalian tembakau

“Sehingga mereka tetap memperlakukan tembakau secara istimewa, dan punya ikatan secara spiritual-emosional untuk mendapatkan kehidupan yang  berkah itu,”n ujar dia.

Menurut Wahyu, para petani juga mempunyai dimensi tersendiri dalam mengukur kesejahteraan, yaitu keharmonisan, hubungan sosial, dan lingkungan.

Karena itulah sering kita temui para petani bergotong-royong dalam menggelar upacara adat, dan saling membantu saat musim tanam maupun petik. Menurut penelitian tersebut, hal itu adalah wujud kesejaheraan dalam dimensi keharmonisan dan sosial dipenuhi.

Selain itu para petani juga mempunyai solidaritas yang tinggi untuk memperjuangkan kesejahteraan bersama dalam perdagangan tembakau selama musim panen.

Para petani mempunyai keyakinan bahwa kesejahteraan berasal dari lingkungan yaitu berupa tanah yang subur. Selain itu alam juga dianggap sebagai entitas yang tinggi dari manusia sehingga banyak digelar upacara selamatan atau sedekah bumi.

Jadi menurut dia meski tidak benar-benar sejahtera jika diukur dari sisi ekonomi, namun petani tembakau di Temanggung punya sumber kesejahteraan lain yang membuat mereka bahagia.

“Petani punya kesejahteraan subjektif yang menciptakan kebahagiaan bagi petani tembakau dan resistensi terhadap berbagai tantangan,” ujar dia.

Sejarah Tembakau Indonesia

Tembakau yang bernama latin nicotiana tabacum, diperkirakan masuk ke Indonesia dengan dibawa oleh pemerintah kolonial setidaknya pada awal abad-17. Tidak jelas siapa yang membawa, namun antara Spanyol, Portugis atau Belanda.

Tembakau sudah menjadi tanaman sumber penghasilan masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Daerah penghasil tembakau antara lain di lereng Sumbing-Sidoro-Prau di Jawa Tengah. Selain itu juga Madura hingga Deli.

Kini Indonesia menjadi salah satu negara penghasil tembakau terbesar di dunia, sekaligus pasar produk terbesar. Pemerintah menyebut angka kematian akibat rokok di Indonesia mencapai 6 juta orang pertahun dan pada 2030 diperkirakan bisa mencapai 8 juta orang atau 1 kematian setiap 6 detik.

Baca juga :  Dunia di Ambang Krisis Pangan, Ini yang Seharusnya Dilakukan untuk Wujudkan Kedaulatan Pangan 

Sementara di Indonesia, terdapat 600.000 kematian prematur setiap tahun akibat terpapar asap rokok, 430.000 menimpa orang dewasa, dimana 64 persen adalah perempuan dan 28 persen adalah anak-anak.

Pemerintah mengadopsi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) untuk mengendalikan konsumsi tembakau di Indonesia.

Baca juga berita kami di:

icon google news icon telegram

Download Aplikasi :

icon playstore
  • Bagikan