Hugo Samir dan Kontroversinya
Hugo Samir adalah seorang nama yang cukup dikenal dalam dunia sepak bola Indonesia. Dia adalah putra dari pelatih terkenal Indonesia, Jacksen F. Tiago, dan pernah menjadi bagian dari Timnas Indonesia U-19 dan U-20.
Hugo Samir juga sempat menjadi sorotan karena mendapatkan sanksi larangan bermain selama 12 bulan. Meskipun sebagai pemain muda, Hugo Samir telah meraih prestasi yang mengesankan, terutama di level usia.
Salah satu prestasi mencolok Hugo Samir adalah saat dia meraih gelar top skor Karlos Cup pada tahun 2016. Pada saat itu, dia berhasil mencetak 11 gol dari hanya 7 penampilannya, dengan rata-rata 1,6 gol per pertandingan.
Sebelumnya, Hugo Samir juga pernah membela Timnas Indonesia U-19 dan U-20. Di dua level tersebut, dia mampu mencetak dua gol dari enam pertandingan yang dimainkannya.
Sejak usia 14 tahun, Hugo Samir telah terlibat dalam tim Barito Putera U-16 yang bermain di Elit Pro Academy. Dia selalu bermain pada level usia yang lebih tinggi daripada usianya. Namun, perlu dicatat bahwa Hugo Samir memiliki catatan disiplin yang tidak terlalu baik. Dia pernah dikenai sanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Dalam kasus tersebut, Hugo Samir dilarang bermain selama satu tahun dan denda sebesar Rp. 5 juta karena dianggap melakukan tindakan menendang wasit. Kejadian ini terjadi dalam pertandingan antara Bhayangkara FC U-18 dan Persebaya U-18 di Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-18, di mana mereka tidak puas dengan keputusan wasit.
Meskipun masih tergolong muda, Hugo Samir telah membela beberapa klub sepak bola di Indonesia. Dia pernah menjadi bagian dari tim muda Persebaya Surabaya pada tahun 2018. Selain itu, Hugo Samir juga telah membela tim muda Barito Putera dan Bhayangkara FC.
Sejak November 2021, dia bergabung dengan Akademi Persis Solo. Pada musim 2023/2024, Hugo Samir bergabung dengan Borneo FC dan menjadi bagian dari tim senior Pesut Etam. Meskipun begitu, hingga pekan ke-11 musim tersebut, Hugo Samir belum mendapatkan kesempatan bermain di tim utama.
