Menu
Catch The Dream

Presiden Erdogan Sebut PM Israel Akan Kunjungi Turkiye

2 menit
  • Share

GROOVE.CO.ID | Jakarta- Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan mengunjungi Turki.

Dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (21/9/2023) Erdogan menjelaskan, “Saya memberitahunya (Netanyahu), ‘Kami akan menunggu kedatangan Anda terlebih dahulu, dan kemudian saya akan melakukan kunjungan ke Israel bersama delegasi saya,’ dan kami telah mencapai kesepakatan mengenai hal ini.”

Presiden Erdogan menyampaikan pernyataan ini kepada wartawan ketika berada di New York, Amerika Serikat.

Lebih lanjut, Erdogan menambahkan, “Kami akan memulai kerja sama dalam pengeboran sumber energi dengan Israel. Rencana kami tidak hanya melibatkan pengoperasian jalur transmisi energi dari Israel ke Turkiye, tetapi juga dari Turkiye ke Eropa.”

Pada hari Selasa (19/9/2023), Erdogan bertemu dengan Perdana Menteri Netanyahu di Gedung Turkiye di New York selama Sidang Majelis Umum PBB ke-78. Selama pertemuan tersebut, keduanya membahas sejumlah isu, termasuk hubungan bilateral dan konflik Israel-Palestina.

Erdogan menjelaskan, “Saat ini, volume perdagangan antara Turkiye dan Israel mencapai USD 9,5 miliar.” Menurutnya kedua negara menyepakati  untuk meningkatkan volume perdagangan  dari USD 9,5 miliar menjadi setidaknya USD 15 miliar dalam tahap awal.

Selain itu, Erdogan juga menyampaikan bahwa mereka membahas kerjasama dalam politik internasional. “Kami membicarakan manfaat dari pembentukan mekanisme yang memungkinkan para menteri kami untuk terlibat dalam meningkatkan kerja sama di berbagai bidang antara kedua negara,” tambahnya.

Tayyip Erdogan berpendapat bahwa kedua negara dapat bekerja sama untuk menjalin kolaborasi baru dalam berbagai sektor seperti energi, pariwisata, dan teknologi.

Pertemuan ini dianggap sebagai peristiwa bersejarah mengingat hubungan diplomatik antara kedua negara telah mengalami fluktuasi selama beberapa waktu. Hubungan resmi antara keduanya telah terjalin sejak tahun 1949. Namun, dalam satu dekade terakhir, hubungan antara keduanya mengalami pasang surut yang signifikan.

Baca juga :  [KOLOM] Israel, Kisah Sukses Praktik Negara Koperasi 

Salah satu titik penting dalam pasang surut tersebut terjadi pada tahun 2010 ketika Ankara mengusir duta besar Israel sebagai tanggapan terhadap serbuan militer Israel terhadap kapal “Gaza flotilla,” yang mengakibatkan tewasnya 10 warga negara Turki. Hal ini menyebabkan ketegangan serius antara kedua negara.

Meskipun hubungan diplomatik mereka sempat pulih pada tahun 2016, isu Palestina menjadi pemicu ketegangan baru setelah militer Israel terlibat dalam insiden pembunuhan warga Palestina yang berpartisipasi dalam protes di Jalur Gaza pada tahun 2018. Ankara kembali mengusir utusan diplomatik Israel dan menarik duta besarnya dari Israel sebagai bentuk protes.

Namun, kunjungan Presiden Israel, Isaac Herzog, ke Turki pada Maret 2022, yang kemudian diikuti oleh kunjungan kedua menteri luar negeri, berhasil memulihkan hubungan kedua negara yang telah tegang selama lebih dari satu dekade.

Baca juga berita kami di:

Download Aplikasi :

  • Share