Menu
Catch The Dream

Menlu China Bertemu Pejabat AS, Bahas Ukraina-Taiwan

  • Share
China Amerika Serikat
Ilustrasi hubungan China Amerika Serikat

GROOVE.CO.ID | Jakarta – Gedung Putih mengumumkan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat telah mengadakan pertemuan dengan seorang diplomat tinggi China di Malta pada akhir pekan lalu. Pertemuan ini adalah bagian dari usaha untuk menjaga jalur komunikasi terbuka antara kedua negara, terutama dalam konteks perubahan politik yang sedang berlangsung di Beijing.

Dikutip dari The New York Times, penasihat keamanan nasional, Jake Sullivan,  bertemu dengan  Menteri Luar Negeri China, Wang Yi yang juga pejabat tinggi kebijakan luar negeri Partai Komunis hari Sabtu dan Minggu, kata Gedung Putih dalam ringkasan pembicaraan tersebut. 

Rangkuman tersebut menyebutkan bahwa pertemuan tersebut berbicara tentang hubungan antara kedua negara, perang Rusia di Ukraina, dan ketegangan antara Washington dan Beijing mengenai Taiwan.

Seorang pejabat senior Gedung Putih menjelaskan dalam konferensi pers telepon pada hari Minggu bahwa Sullivan menegaskan keprihatinan Amerika Serikat mengenai tindakan militer baru-baru ini oleh China di sekitar Taiwan. Sullivan menegaskan bahwa setiap perselisihan atau konflik harus diselesaikan secara damai.

Baca juga :  9 Negara Tertua di Benua Afrika, Ada Maroko yang Baru Dihantam Gempa

Sullivan juga menyoroti bahwa China tidak seharusnya memberikan dukungan kepada Rusia dalam perang melawan Ukraina. Ini berkaitan dengan laporan intelijen Amerika yang menyatakan bahwa China telah mempertimbangkan untuk memberikan dukungan senjata kepada Presiden Vladimir V. Putin sejak musim dingin. 

Temuan-temuan ini diumumkan oleh pejabat AS pada akhir Februari dan menjadi sumber ketegangan dalam hubungan kedua negara. Meskipun demikian, China hingga saat ini belum mengirimkan persenjataan dalam jumlah besar.

Dalam ringkasan yang dikeluarkan oleh pemerintah Tiongkok pada hari Minggu, Wang menekankan bahwa isu Taiwan merupakan “garis merah” yang tidak boleh dilanggar oleh Tiongkok, pandangan ini sejalan dengan pandangan lama pemimpin Tiongkok. 

Baca juga :  Wow! Surat 4 Halaman Milik Ernest Hemingway Terjual Rp 3,6 M

Ringkasan tersebut juga mencatat bahwa para pejabat membahas masalah-masalah terkait kawasan Asia-Pasifik, Semenanjung Korea, dan Ukraina, serta langkah-langkah untuk “pertukaran personel” antara kedua negara.

Adapun ringkasan dari Gedung Putih menyatakan bahwa Sullivan dan Wang sepakat kedua negara akan  mengupayakan “keterlibatan dan konsultasi tingkat tinggi tambahan di bidang-bidang utama.” 

Dalam beberapa minggu terakhir, pejabat Amerika Serikat telah mencoba mengatur pertemuan antara Presiden Joe Biden dan pemimpin China, Xi Jinping, yang direncanakan akan berlangsung pada pertemuan puncak internasional di San Francisco pada bulan November. 

Namun, perkembangan terkini, terutama dalam politik China, menimbulkan keraguan tentang kemungkinan pertemuan tersebut.

Baca juga :  Gloria Macapagal Arroyo, Bagi Pengalaman atasi Krisis Beras Saat jadi Presiden Filipina di Golkar Institute

Pertanyaan tentang pembersihan politik yang terbaru di tingkat puncak pemerintah Tiongkok dan Partai Komunis terus berkembang. Pekan lalu, pejabat Amerika Serikat mengumumkan bahwa Jenderal Li Shangfu, Menteri Pertahanan China yang tidak muncul di publik atau mengeluarkan pernyataan sejak akhir Agustus, sedang diselidiki atas dugaan korupsi. 

Pada bulan Juli, Xi Jinping secara tiba-tiba mengganti Menteri Luar Negeri Qin Gang dengan Wang Yi, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai menteri luar negeri dan sekarang dipromosikan memegang posisi tertinggi dalam kebijakan luar negeri Partai Komunis. 

Presiden Biden telah berupaya untuk menjalin hubungan diplomatik tingkat tinggi dengan rekan-rekannya di Beijing sejak krisis mata-mata awal tahun ini, dengan tujuan membangun stabilitas hubungan, tidak peduli seberapa kecilnya.

  • Share