GROOVE.CO.ID | Jakarta – Pernah mendengar tentang dampak buruk permen terhadap kesehatan gigi atau efek minuman berkarbonasi terhadap enamel gigi? Pastinya sebagai orang awam kita bertanya-tanya bagaimana makanan, minuman, atau camilan bisa memengaruhi kesehatan gigi.
Meskipun benar bahwa semua jenis makanan dan minuman dapat memiliki potensi untuk merusak gigi, tingkat kerusakan dapat berbeda-beda. Selain itu tiap orang bisa memiliki tingkat kerentanan berbeda terhadap kerusakan gigi.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda.
Dokter gigi anak dan ahli mikrobiologi di University of North Carolina Dr. Apoena de Aguiar Ribeiro menyebut ada dua faktor utama yang perlu diperhitungkan saat mengevaluasi dampak negatif makanan, camilan atau minuman yaitu komposisi dan kualitas.
Apoena de Aguiar Ribeiro mempelajari mikrobioma mulut dan pengaruhnya terhadap kerusakan gigi. Menurutnya, di dalam rongga mulut, terdapat lebih dari 700 spesies bakteri, termasuk yang bermanfaat dan berbahaya seperti dikutip dari The New York Times.
Bakteri berbahaya ini memproses gula dari makanan dan minuman, mengubahnya menjadi asam yang seiring waktu dapat merusak mineral gigi penting dan menyebabkan gigi berlubang.
Apabila kebersihan mulut tidak terjaga dengan baik, bakteri dapat membentuk lapisan lembut yang dikenal sebagai plak pada permukaan gigi.
Plak ini memperburuk tingkat keasaman dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri lain untuk berkembang biak. Jika plak gigi terus tumbuh dan mengeras, dapat berubah menjadi karang gigi, yang juga dapat mengakibatkan iritasi gusi dan peradangan.
Jenis Makanan yang Dapat Merusak Gigi
Menurut Dr. de Aguiar Ribeiro, makanan yang tinggi kandungan gula, terutama sukrosa (gula pasir), dapat memiliki dampak buruk pada gigi Anda karena mendukung pertumbuhan bakteri berbahaya di dalam mulut.
Sukrosa umumnya ditemukan dalam makanan olahan dan minuman manis seperti permen, kue, jus buah konsentrat, dan minuman bersoda.
Selain itu, makanan yang lengket, kenyal, atau berperekat seperti permen karet, buah-buahan kering, sirup, dan permen, cenderung menempel pada sudut dan celah gigi serta di sela-sela gigi.
Kelebihan gula yang tertinggal pada gigi akan digunakan oleh bakteri berbahaya dalam waktu yang cukup lama setelah makan, memproduksi asam dalam prosesnya.
Minuman tertentu, seperti soda, jus, minuman berenergi, dan milkshake, juga berpotensi merusak gigi. Minuman ini mengandung larutan manis dan lengket yang juga bersifat asam.
“Kerusakan gigi biasanya terjadi ketika pH dalam mulut turun di bawah 5,5,” kata Dr. Rocio Quinonez, seorang profesor kedokteran gigi anak di University of North Carolina. “Soda, sebagai contoh, memiliki pH sekitar 3 hingga 4.”
Minuman berkarbonasi lainnya seperti seltzer juga bersifat asam, begitu juga dengan kopi dan minuman beralkohol yang sering dicampur dengan sirup manis atau mixer.
Meskipun beberapa buah segar, sayuran, atau makanan bertepung seperti jeruk, kentang, nasi, atau pisang, mungkin mengandung gula atau asam yang dapat merusak gigi, mereka juga mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan gigi.
Meskipun ada kemungkinan makanan tersebut manis atau cenderung menempel pada gigi, manfaat nutrisi yang mereka berikan mungkin sepadan dengan risiko kerusakan gigi.
Jika memiliki lekukan dalam gigi atau gigi yang saling berdekatan, makanan yang lengket dan kenyal harus lebih diperhatikan. Dalam situasi seperti ini, perhatikan kebersihan mulut serta kebiasaan membersihkan gigi.
Selama Anda menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan benang gigi setiap hari, manfaat nutrisi dari makanan tersebut biasanya akan lebih besar daripada risiko kerusakan gigi.
Terkait buah, Dr. Kopycka-Kedzierawski mengatakan, “Lebih baik makan buah daripada minum jus.” Pasalnya banyak jus buah yang tersedia di pasaran atau buatan sendiri sering ditambahkan dengan gula sukrosa.
