GROOVE.CO.ID – Dalam bentrokan bersenjata biasa selalu diikuti dengan desakan agar disediakan koridor kemanusiaan atau humanitarian corridor, apa itu?
Saat meletus perang Rusia – Ukraina juga muncul desakan agar disediakan koridor kemanusiaan untuk memberi waktu agar warga sipil menjauh dari lokasi konflik.
Demikian juga saat ekskalasi konflik antara pejuang Hamas dan tentara Israel meningkat hingga memakan banyak korban jiwa.
Situasi ini akibat gempuran roket Hamas, serangan udara dengan milisi paragliding dan serangan darat yang disebut sebagai aksi balasan atas perilaku Israel yang melecehkan Masjidil Aqsa dan kekerasan pada warga Palestina.
Israel membalas dengan serangan udara, memutus aliran listrik, makanan, air dan pasokan lainnya ke wilayah tersebut.
Padahal Gaza adalah tempat tinggal bagi hampir 2,2 juta orang yang terus menerus berada dalam tekanan dan blokade sejak 2007.
Gaza akan menghadapi bencana kemanusiaan dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya, jika tidak dibuka koridor kemanusiaan untuk mendatangkan bantuan.
Desakan untuk membentuk koridor kemanusiaan di Gaza dari pegiat-pegiat internasional makin keras menghadapi kondisi tersebut.
Apa yang dimaksud dengan koridor kemanusiaan?
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menjelaskan bahwa koridor kemanusiaan adalah kesepakatan antara pihak-pihak dalam konflik bersenjata yang memungkinkan adanya perjalanan yang aman di wilayah geografis tertentu untuk jangka waktu terbatas.
Menurut ICRC, jalur aman tersebut bisa untuk mengangkut pengangkutan bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak konflik, sekaligus memungkinkan evakuasi bagi mereka yang terluka.
Tapi ICRC wanti-wanti bahwa koridor kemanusiaan bukanlah solusi ideal di wilayah konflik karena keterbatasan cakupannya.
Warga sipil harus dilindungi dari semua dampak konflik bersenjata dan harus diizinkan untuk mengungsi meskipun tidak ada perjanjian jalur aman yang berlaku.
“Organisasi kemanusiaan harus mampu bekerja kapanpun dan dimanapun diperlukan untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada orang-orang yang terkena dampak konflik bersenjata,” ujar Palang Merah Internasional. .
“Mereka yang terlibat dalam pertempuran harus memastikan bahwa peraturan hukum kemanusiaan internasional mengenai perilaku permusuhan dipatuhi untuk melindungi warga sipil, dan bantuan kemanusiaan dapat menjangkau mereka yang membutuhkan,” tambah mereka. .
Beberapa contoh koridor kemanusiaan yang pernah berlaku
Sudah ada contoh-contoh koridor kemanusiaan dalam beberapa konflik yang terjadi belakangan ini.
Contohnya pada perang Rusia-Ukraina, beberapa hari setelah perang pecah pada 24 Februari 2022, kemudian pada tanggal 4 Maret, Moskow dan Kyiv menyetujui kerja bersama di bawah mediasi ICRC untuk membentuk koridor kemanusiaan ke wilayah konflik.
Baru-baru ini, pada Agustus, Ukraina mengumumkan pembentukan koridor sementara bagi kapal dagang yang tiba dan berangkat dari pelabuhan negara tersebut di Laut Hitam, setelah Rusia menangguhkan partisipasinya dalam Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam pada bulan sebelumnya.
Koridor yang dideklarasikan secara sepihak bertujuan untuk menyediakan pengiriman gandum ke pasar dunia, meskipun kesepakatan gandum gagal.
Di tempat lain, jalan Lachin digunakan mengangkut bantuan kemanusiaan dan menyediakan jalur yang aman bagi penduduk Armenia dari wilayah Karabakh di Azerbaijan, yang dibebaskan dari hampir tiga dekade pendudukan Armenia dalam bentrokan pada musim gugur 2020, dan kemudian dari kelompok separatis pada September ini.
Berfungsi sebagai satu-satunya jalur darat ke Karabakh dari Armenia, jalan Lachin menjadi pusat ketegangan politik antara Baku dan Yerevan dalam beberapa bulan terakhir atas klaim Armenia bahwa Azerbaijan menyebabkan “krisis kemanusiaan” di wilayah tersebut dengan “memblokir” jalan tersebut.
Di Suriah, koridor kemanusiaan telah menjadi jalur penyelamat bagi penduduk lokal di negara tersebut, yang terus dilanda perang saudara yang kejam sejak tahun 2011.